Di sebuah desa yang dikelilingi sawah hijau, hiduplah dua remaja bernama Rani dan Bima. Mereka adalah sahabat karib yang selalu bersama sejak kecil. Rani dikenal sebagai gadis ceria yang suka menggambar, sementara Bima adalah anak yang pintar dan gemar membaca. Meskipun memiliki kepribadian yang berbeda, mereka berdua saling melengkapi dan selalu mendukung satu sama lain.
Suatu hari, saat mereka sedang bermain di tepi sungai, Bima mengajak Rani untuk mengikuti lomba menggambar yang diadakan di sekolah. “Ayo, Rani! Ini kesempatan bagus untuk menunjukkan bakatmu!” ajak Bima. Rani merasa ragu. “Tapi aku belum pernah ikut lomba sebelumnya. Bagaimana jika gambarku tidak bagus?” jawabnya dengan cemas.
Bima tersenyum dan berkata, “Tidak ada salahnya mencoba. Yang penting adalah berusaha dan menikmati prosesnya. Aku akan mendukungmu!” Rani merasa termotivasi oleh kata-kata Bima. Akhirnya, ia setuju untuk ikut lomba itu.
Hari-hari berikutnya, Rani berlatih menggambar dengan tekun. Setiap kali ia merasa putus asa, Bima selalu ada di sampingnya, memberikan semangat dan ide-ide kreatif. “Coba gunakan warna yang lebih cerah, Rani! Itu akan membuat gambarmu lebih hidup,” saran Bima.
Hari lomba pun tiba. Rani merasa gugup, tetapi Bima terus membesarkan hatinya. “Ingat, Rani, ini bukan hanya tentang menang. Yang terpenting adalah bersenang-senang dan menunjukkan karya terbaikmu,” kata Bima.
Ketika pengumuman pemenang berlangsung, Rani berdebar-debar. Ia berdoa agar bisa melakukan yang terbaik. Ketika namanya disebut sebagai juara kedua, Rani merasa sangat senang. Ia berlari ke panggung untuk menerima penghargaan. “Terima kasih, Bima! Aku tidak akan bisa tanpa dukunganmu!” serunya saat memeluk sahabatnya.
Setelah acara selesai, Rani dan Bima merayakan kemenangan itu dengan makan es krim di warung dekat sekolah. Mereka tertawa dan berbagi cerita tentang impian masa depan. Rani ingin menjadi seorang seniman, sementara Bima bercita-cita menjadi penulis. Mereka berjanji untuk saling mendukung dalam mencapai impian masing-masing.
Namun, kebahagiaan itu tidak bertahan lama. Beberapa minggu kemudian, Bima menerima kabar bahwa keluarganya harus pindah ke kota lain karena pekerjaan ayahnya. Rani merasa hancur. “Bagaimana bisa kita terpisah? Kita sudah berjanji untuk selalu bersama!” tangisnya.
Bima berusaha menenangkan Rani. “Jarak tidak akan memisahkan persahabatan kita. Kita masih bisa saling mendukung meskipun terpisah. Kita bisa berkirim surat, telepon, atau video call,” ujarnya dengan penuh keyakinan.
Hari perpisahan tiba. Rani mengantarkan Bima ke stasiun. Mereka berpelukan erat, berjanji untuk selalu menjaga persahabatan mereka. “Ingat, Rani, kita adalah sahabat selamanya. Tidak ada yang bisa merubah itu,” kata Bima sebelum naik kereta.
Setelah Bima pergi, Rani merasa kesepian, tetapi ia berusaha untuk tetap positif. Ia terus menggambar dan mengirimkan karya-karyanya kepada Bima. Dengan setiap surat yang mereka kirimkan, persahabatan mereka semakin kuat. Mereka berbagi cerita dan impian, meskipun terpisah oleh jarak.
Beberapa bulan kemudian, Rani menerima surat dari Bima. Dalam surat itu, Bima menulis tentang sekolah barunya dan bagaimana ia terus menulis cerita-cerita baru. “Aku percaya kita akan bertemu lagi suatu hari nanti, Rani. Kita akan membuktikan bahwa persahabatan ini tak terpisahkan,” tulis Bima.
Rani tersenyum membaca surat itu. Ia tahu bahwa meskipun mereka terpisah, hati mereka selalu terhubung. Dengan semangat baru, Rani terus menggambar dan bertekad untuk mencapai impiannya. Ia percaya bahwa persahabatan yang tulus akan selalu menemukan jalan.
Akhirnya, setelah satu tahun, Bima kembali ke desa untuk mengunjungi Rani. Mereka berdua bertemu di tepi sungai tempat mereka biasa bermain. Dengan pelukan hangat, mereka merayakan persahabatan yang tak terpisahkan. “Kita berhasil, Rani! Kita tetap bersahabat meski terpisah,” kata Bima.
Rani mengangguk, dan mereka berdua tahu bahwa persahabatan sejati tidak akan pernah pudar, tidak peduli seberapa jauh jarak memisahkan mereka. Dengan senyuman bahagia, mereka melanjutkan mimpi dan petualangan baru bersama, memperkuat ikatan yang telah terjalin sepanjang waktu.
