Pelangi Setelah Hujan

Di sebuah desa yang dikelilingi pegunungan, hiduplah seorang remaja bernama Aulia. Ia adalah siswa SMP yang ceria dan penuh semangat. Namun, belakangan ini, Aulia merasa sedih karena sahabatnya, Farhan, harus pindah ke kota lain karena pekerjaan orang tuanya. Hari-hari Aulia terasa sepi tanpa tawa dan canda Farhan.

Suatu sore, setelah hujan deras mengguyur desa, Aulia duduk sendirian di teras rumahnya. Ia menatap langit yang mulai cerah, berharap bisa melihat pelangi. Tiba-tiba, ia mendengar suara tawa anak-anak di luar. Aulia penasaran dan memutuskan untuk keluar.

Ketika ia melangkah keluar, Aulia melihat sekelompok anak sedang bermain di halaman. Mereka berlari-lari dan melompat kegirangan, sambil menunjukkan jari ke langit. “Lihat! Pelangi!” seru salah satu anak. Aulia pun menengadah, dan ia melihat pelangi yang indah melengkung di langit.

Melihat pelangi itu, Aulia merasakan semangat baru. Ia teringat kata-kata Ustadzah Maria, “Setiap hujan pasti ada pelangi yang menyusul. Begitu juga dalam hidup, setelah kesedihan, akan ada kebahagiaan yang menanti.”

Aulia berjalan mendekati anak-anak yang bermain. “Bolehkah aku ikut bermain?” tanyanya dengan senyum. Anak-anak itu menyambutnya dengan gembira. Mereka bermain lompat tali dan bola, dan Aulia merasa senangnya kembali.

Sambil bermain, Aulia menceritakan tentang Farhan dan betapa ia merindukannya. “Tapi aku tahu, Farhan pasti bahagia di sana,” ujarnya. Anak-anak itu mengangguk, memahami perasaan Aulia. Mereka kemudian memberikan semangat, “Ayo, kita buat kenangan baru bersama!”

Setelah bermain, mereka duduk di bawah pohon besar dan berbagi cerita. Aulia merasa hangat di hati. Ia menyadari bahwa meskipun Farhan tidak ada, masih ada teman-teman lain yang siap berbagi kebahagiaan dengannya.

Ketika matahari mulai tenggelam, langit berwarna oranye dan ungu. Aulia memandang pelangi yang masih terlihat samar. Ia mengingat pelajaran penting dari pengalaman ini. “Setiap perpisahan adalah awal dari sesuatu yang baru,” pikirnya.

Keesokan harinya, Aulia memutuskan untuk menghubungi Farhan melalui pesan. Ia menceritakan semua yang terjadi dan betapa ia merindukannya. Farhan membalas dengan semangat, “Aku juga merindukanmu, Aulia! Kita akan bertemu lagi, dan kita bisa berbagi cerita tentang pelangi yang indah.”

Aulia tersenyum membaca balasan itu. Ia tahu bahwa meskipun jarak memisahkan mereka, persahabatan sejati tidak akan pernah pudar. Dengan semangat baru, Aulia bertekad untuk menciptakan lebih banyak kenangan indah bersama teman-teman barunya.

Hari-hari di desa itu kembali cerah, dan Aulia menyadari bahwa setiap pelangi yang muncul setelah hujan membawa harapan dan kebahagiaan baru. Ia belajar bahwa dalam hidup, selalu ada keindahan setelah kesedihan, dan pelangi itu adalah simbol dari semua yang telah ia alami.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top
Chatting di WA Operator
Tuliskan Nama dan Kelas kamu?
Kami senang dapat melayani, Apa yang dapat kami bantu??